, , ,

Sindicalist dan Insureksi Yunani

25.12.08 Leave a Comment

Surat bagi para pelajar, Desember 2008


Sebuah surat terbuka dari para pekerja Athena, berhubungan dengan gejolak sosial atas tertembak matinya seorang anak muda.
Umur kita berbeda dan keasingan umum ini membuat kita sulit berbicara di jalan2; oleh karena itu kami mengirim surat ini.

Banyak dari kami belum menjadi botak atau menjadi buncit. Kami bagian dari gerakan pada tahun 90-91an. Kalian pasti pernah mendengarnya. Kala itu, meski kami telah menduduki sekolah kami selama 30-35 hari, kaum fasis membunuh seorang guru karena ia telah berjalan melampaui peran yang “seharusnya” ia lakukan dan malah pergi berseberangan jalan; ia telah memihak kepada kami, ke dalam perjuangan kami. Meski yang terkuat dari kita menguasai jalanan dan membuat rusuh. Bagaimanapun, kami tak pernah berpikir seperti yang telah kalian dengan mudah sekali sekarang ini: menyerang kantor polisi (meski pada waktu itu kami bernyanyi “bakar kantor polisi”)

Jadi, kalian telah melampaui kami, sebagaimana sejarah selalu bertutur. Kondisi-kondisinya berbeda tentu saja. selama tahun 90an mreka menwarkan kami prospek kesuksesan personal dan sebagian dari kami menerimanya. Sekarang orang2 tak lagi percaya akan dongeng semacam ini. Kakak-kakak kalian telah memperlihatkannya kepada kami selama tahun 2006-2007; sekarang kalian telah meludahi dongeng tersebut ke muka mereka.

sejauh ini cukup baik.

Sekarang hal yang baik dan sulit dimulai.

Kami akan menceritakan kalian perjuangan dan kekalahan kami (karena selama dunia belum menjadi milik kita, kita selalu akan menjadi yang kalah)

Dan kalian bisa gunakan apa yang telah kami pelajari sesuka kalian.

Jangan berdiri sendirian. Panggil kami; panggil sebanyak-banyaknya orang. Kami tidak tahu bagaimana kalian dapat melakukannya, kalianlah yang akan mencari jalannya. kalian telah menduduki sekolah-sekolah kalian dan berkata pada kami bahwa hal yang paling penting adalah kalian tidak menyukai sekolah kalian. Bagus. Karena kalian telah mendudukinya, maka, ubahlah perannya. Berbagi pendudukanmu dengan yang lain. Biarkan sekolahmu menjadi bangunan pertama untuk membuat relasi kita yang baru. Senjata terkuat mereka adalah dengan memisahkan kita. Seperti halnya kalian tak pernah takut bersama-sama menyerang kantor polisi, jangan sungkan memanggil kami untuk merubah hidup kita bersama-sama.

Jangan pernah mendengar dari organisasi politis manapun (meski itu organisasi anarkis). Lakukan apa yang harus kalian lakukan. Percayalah orang-orang, jangan ide-ide dan skema yang abstrak. Percaya dengan hubungan langsungmu dengan orang-orang. Jangan mendengarkan mereka yang bilang kalau perjuangan kalian tidak punya kandungan politis. Perjuanganmu adalah isinya. Yang kalian punya hanyalah perjuangan kalian dan hanya di dalam tangan kalianlah kalian dapat memajukannya. Perjuangan kalian yang dapat merubah hidup kalian, singkatnya kalian dengan relasi sebenarnya dengan sesama.

Jangan takut ketika berhadapan dengan hal baru. Setiap orang dari kami, selang umur kami semakin menua, telah tertanam sesuatu di dalam otak. Kalian juga, meski masih muda. Jangan lupakan fakta ini. Kala tahun 91, kami berhadapan dengan wewangian dunia baru dan, percayalah kami, kami menghadapinya dengan sulit. Kami belajar bahwa pasti ada batas. Jangan takut dengan penghancuran komoditas. Jangan takut akan orang-orang yang mencuri dari toko-toko. Kita yang membuat semua itu, dan itu semua milik kalian. Kalian (seperti kami dulu) dibesarkan untuk bangun pagi guna membuat sesuatu yang tidak akan menjadi milik kalian.

Mari ambil-alih semuanya dan saling berbagi. Seperti halnya kita berbagi kepada teman dan cinta diantara kita.

Kami mohon maaf menulisnya secara cepat-cepat, tapi kami melakukannya dengan mencuri waktu kerja dari bos kami, secara rahasia. Kami dipenjara oleh kerja, seperti kalian dipenjara di sekolah.


Sekarang kami berbohong kepada bos kami dan meninggalkan kerja: Kami akan bertemu kalian di Syntagma Square dengan menggenggam batu di tangan kami.



Proletarians




Artikel
Foto

0 komentar »

Leave your response!